[Sholat Ied]
Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar!
Suara takbir menggema di seluruh penjuru. Hari ini adalah Hari Raya Idul Adha, hari raya haji dan qurban. Paginya diawali dengan sholat Ied. Ayla terbangun pagi-pagi pukul 05.00 seperti biasa. Sebelum sholat subuh, Ayla memutuskan untuk mandi dulu. Karena nanti pasti akan antre kamar mandinya.
Air hangat mengguyur tubuhnya dan terasa nikmat. Seketika badannya menjadi lebih relaks. Rasa lelah yang menyelimuti langsung luruh bersamaan dengan guyuran air hangat. Tak lama, Ayla selesai mandi dan sholat subuh. Kemudian Ayla bersiap-siap sholat Ied. Keluarganya juga bersiap-siap sholat Ied dan pukul 6 mereka berangkat bersama ke masjid terdekat.
Saat sholat Ied, Ayla bertemu beberapa tetangganya—terutama ibu-ibu—dan yaaa, mereka pastinya menanyakan tentang,
"Ayla udah lulus kuliah belum?"
"Sekarang kerja di mana?"
Dan seputaran itu, hahaha.
Tapi Ayla gak masalah, Ayla tetap menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan sopan. Ayla juga bertemu teman masa kecilnya yang dulu sering bermain bersama waktu kecil. Nadia namanya. Dan karena mereka sudah lama sekali gak ketemu, jadinya agak canggung. Tapi wajar lah ya, gak masalah. Selesai sholat Ied, Ayla dan keluarganya pulang ke rumah.
[Otw ke Bandung]
Setelah ini mereka akan berangkat ke Bandung.
Mereka ke Bandung karena mereka mau membantu adik Ayla yang pertama pindah kost. Jadi Ayla tiga bersaudara dan semuanya cewek. Adiknya yang pertama udah kuliah di Bandung, namanya Hani, dan yang kedua mau masuk SMA, namanya Fayra. Yaaa Ayla anak pertama, hahaha. Hani mau pindah kost dan lokasinya agak jauh, jadi mereka sekeluarga bantuin dia ngangkut barang-barangnya.
Mereka langsung sarapan, dan jam 9 mereka berangkat ke Bandung. Selama perjalanan, lalu lintas agak padat. Mungkin karena musim liburan juga ya. Sepanjang jalan Ayla cuma duduk, scroll TikTok, scroll Instagram, ngelihat pemandangan di luar jendela sambil bengong, tidur, ngemil. Yah, rutinitas yang membosankan.
Mereka sampai di Bandung pukul 12 siang dan karena itu hari Jumat, jadinya papa sholat Jumat dahulu.
Saat menunggu papa sholat Jumat, mereka menghubungi Hani, mengabarkan bahwa mereka sudah sampai. Gak lama, Hani datang menyusul, mereka berkumpul di pelataran masjid karena memang masjidnya lebar, jadi tidak mengganggu mobilitas laki-laki yang mau jumatan. Ayla, Fayra, Hani, serta mama mengobrol banyak hal sambil menunggu papa selesai sholat Jumat.
Hani bercerita tentang kesehariannya kuliah, sekarang dia sudah mendekati semester akhir, jadi dia sudah mulai memikirkan tentang proposal skripsi dan juga sedang persiapan magang. Fayra juga menceritakan tentang pendaftaran SMA-nya. Ayla bercerita tentang kesehariannya menjadi guru.
Selepas papa jumatan, mereka makan siang bersama. Masih di pelataran masjid, mereka sudah membawa bekal dari rumah. Lengkap: nasi, sayur sop, dan lauknya adalah fried chicken. Mereka makan sambil bercengkrama, sekaligus berdiskusi tentang teknis pemindahan barang-barang Hani dari kost-nya ke kost baru.
Tidak semua barang dipindahkan ke kost baru. Sebagian ada yang dititipkan ke rumah kerabat mereka—kebetulan ada yang tinggal di Bandung—jadi mereka minta tolong untuk nitip barang-barang Hani. Sebagian kecil dipindahkan ke kost baru karena kost baru ini jauh, di kabupaten, mendekati tempat magang Hani.
Selesai makan, Ayla dan mama sholat terlebih dahulu. Hani dan Fayra lagi gak sholat. Jadi mereka bertugas membereskan peralatan makan yang tadi dipakai ke dalam mobil. Ayla dan mama sholat dzuhur sekalian ashar di-jama’. Masjid di kampus itu lumayan bagus, tapi sedang ada kegiatan pemotongan hewan kurban, jadi ada beberapa akses jalan yang ditutup. Ya udahlah, gak apa-apa, yang penting masih ada jalan lain.
Selesai sholat, mereka kembali ke mobil dan bergerak menuju tempat kost Hani.
[Mengangkut Barang-barang]
Tempat kost Hani terletak di dalam gang. Papa memarkirkan mobilnya di pinggir jalan, di depan fotokopian yang sedang tutup. Habis itu mereka beramai-ramai berjalan ke kost Hani. Rencananya nanti Ayla, Fayra, dan papa akan bolak-balik mengangkut barang-barang dari kost ke mobil. Sedangkan Hani dan mama tetap di kost untuk membongkar segala barang yang ada.
Hahaha, siap-siap olahraga deh ini. Sesampainya di kost, ternyata barangnya super duper banyak. Entah apa aja yang Hani checkout semenjak 3 tahun dia kuliah di Bandung ini. Hani cuma cengengesan waktu ketahuan kalau barang-barangnya seabrek.
Acara gotong royong pun dimulai. Hani dan mama mulai membongkar barang-barang, sampai lemari plastik pun ikut dibongkar. Ayla, Fayra, dan papa bolak-balik dari kost ke mobil mengangkut barang-barang. Bayangkan, mereka sampai harus bolak-balik 4x saking banyaknya barang.
Papa sampai komentar,
"Perasaan dulu waktu kamu awal ngekos, kita cuma 2x bolak-balik, pakai mobil kecil pula dulu itu. Kok sekarang bisa lho sampe 4x, belum semua barang keangkut, udah penuh mobilnya."
Hani nyengir tidak berdosa. Ayla tahu dosanya dia, apa aja yang dia checkout. Dasar emang. Tapi Ayla memilih untuk diam. Capek karena 4x bolak-balik dengan jarak yang mungkin hanya beberapa ratus meter tapi ditempuh sambil membawa barang seabrek.
Ayla dan Fayra bahkan sempat ketiduran waktu papa lagi sibuk membongkar meja dan lemari bersama Hani dan mama. Resiko di rumah gak ada anak cowok adalah, jadi anak cewek gak bisa manja, harus mau bantu-bantu buat bongkar pasang atau ngangkut barang karena gak mungkin mereka nyuruh papa semua yang ngerjain.
Sekitar jam 4 sore hampir setengah 5, mereka selesai. Barang-barang Hani belum semuanya dimasukkan mobil karena mobil mereka penuh. Jadi mereka memutuskan untuk di-split, sebagian akan diangkut besok.
Setelah beristirahat beberapa menit, mereka mengabari kerabat mereka kalau mereka akan otw ke rumahnya. Ternyata beliau sedang keluar dan sedang tidak di rumah. Oleh karena itu, akhirnya mereka memutuskan untuk ke mall saja. Mengisi waktu sembari mencari hadiah ulang tahun Hani. Hani besok ulang tahun. Jadi mereka setuju dan langsung berangkat ke Trans Studio Mall.
[Trans Studio Mall & Menginap di Rumah Kerabat]
Sesampainya di Trans Studio Mall, mereka berjalan-jalan. Sekadar cuci mata dan mencari barang yang diinginkan Hani. Hani mengincar salah satu merch Hatsune Miku—seorang idol virtual dari Jepang—yang berkolaborasi dengan salah satu toko aksesori yang terkenal dan itu cuma ada di beberapa cabang aja, salah satunya di Trans Studio Mall.
Tapi sayangnya, ternyata merch tersebut sudah habis. Yahhh, Hani kelihatan kecewa tapi sepertinya dia tidak terlalu membawa hati itu, meskipun dia tetap mencari alternatif mall lain yang ada koleksi merch tersebut. Ada sih, di Summarecon. Tapi mall tersebut jauh, dan mereka gak tahu nih ada waktu ke sana apa nggak.
Karena barang yang dicari Hani gak ada, dan dia gak tertarik buat beli barang lain, akhirnya mereka cuma keliling-keliling mall. Ke toko skincare, toko buku, toko aksesoris, dan sebagainya. Hingga langkah mereka berakhir di foodcourt karena perut mereka sudah lapar.
Mereka keliling-keliling mencari tempat untuk makan. Setelah berdiskusi mau makan apa, mereka memutuskan untuk makan ramen dan sushi, lalu masuk ke salah satu restoran yang menyediakan menu tersebut.
Ayla, Hani, dan mama memesan ramen. Papa masih sibuk mencari tempat memperbaiki remote mobilnya karena mendadak ada kerusakan, jadi papa bilang makannya mau nyusul. Jadi mereka membelikan papa sushi, berhubung Fayra juga kepengen makan sushi. Karena porsinya banyak, jadinya Fayra akan sharing dengan papa.
Ketika makanan sudah datang, ternyata porsi makanannya cukup besar. Terutama ramennya. Ayla memesan spicy cheese ramen, dengan kuah keju yang sedikit pedas. Enak sekali, asinnya keju bercampur dengan rasa pedas yang gak terlalu menggigit. Ayla memang suka sekali dengan keju. Hani juga memesan menu yang sama tapi gak pedas, dia emang gak suka pedas. Kalo mama pesan kari ramen. Fayra dan papa sharing menu sushi isi 10. Ayla mencicipi satu tamago sushinya, enak. Ayla suka rasa telurnya.
Remote mobil papa ternyata tidak rusak, memang habis baterai, tapi kerusakan tersebut ada di komponen mobilnya, yang membuat mobilnya tidak bisa dikunci pakai remote dan harus dikunci manual. Untuk sementara ini papa mengunci mobilnya secara manual dan akan membawanya ke bengkel sepulang dari Bandung.
Pukul 20.00 karena sudah malam, Ayla dan keluarganya memutuskan untuk langsung ke rumah kerabat mereka. Kerabatnya sudah tiba di rumah sejak pukul setengah 7 malam, dan mereja gak enak kalau harus membiarkan kerabatnya menunggu terlalu lama.
Akhirnya dalam beberapa menit menyusuri jalanan kota Bandung yang padat merayap, mereka tiba di rumahnya. Kerabat mereka—Pakde dan Bude—langsung menyambut mereka. Mereka berbasa-basi dahulu sebelum akhirnya masuk ke dalam rumah.
Di dalam rumah, mereka duduk di sofa, mengobrol banyak hal. Terakhir mereka ketemu pas lebaran kemarin, jadi ya sudah beberapa bulan berlalu. Setelah itu mereka menurunkan barang-barang Hani yang akan dititipkan di rumah Pakde dan Bude. Barang-barang itu diletakkan di salah satu kamar yang tidak terpakai.
Langsung aja mereka bekerja sama menurunkan barang-barang tersebut dan menaruhnya di kamar. Pakde menyediakan alas plastik dan ditutup supaya barang-barang itu gak kena debu. Mereka belum tahu nih berapa lama barang-barang itu akan menginap di rumah ini, papa juga masih belum kepikiran rencananya mau gimana. Yang penting aman dulu lah, disimpan di rumah.
Setelah semua urusan selesai dan badan mereka semua capek, jam setengah 10 malam, mereka memutuskan untuk istirahat. Papa dan mama tidur di kamar bawah, Ayla, Hani, dan Fayra tidur bertiga di kamar atas. Di samping kamar yang mereka tempati adalah kamar sepupu mereka—dia lagi tidur.
Karena kasurnya gak cukup, makanya mereka menurunkan satu kasur dari lantai atas dan itu jadi kasur tempat Ayla tidur. Jam 10, urusan per-kamaran sudah selesai dan Ayla serta adik-adik langsung bersiap-siap untuk rebahan. Tubuh ini sangat butuh rebahan di kasur.
Karena di dalam kamar ada kamar mandi, jadinya mereka gak usah keluar kamar lagi untuk bersih-bersih. Mereka bergantian bersih-bersih badan—rasanya badan mereka lengket dan kotor karena berkeringat dan terkena debu dari barang-barang Hani.
Setelah bersih, mereka bersiap untuk tidur. Ayla sambil rebahan sambil menulis cerita Hari Kamis. Hari ini memang capek, tapi Ayla masih merasa senang karena hari ini libur sampai hari Minggu. Ayla bisa beristirahat sejenak dari segala kepenatan dunia mengajar.
Setelah cerita Ayla publish, matanya terasa semakin berat dan tak lama Ayla pun terbuai di alam mimpi.
No comments:
Post a Comment