[Begadang Day 2 – Bikin Soal]
Hari itu adalah hari yang sangatttt melelahkan bagi Ayla. Setelah menulis cerita malam sebelumnya, dia langsung lanjut mengerjakan soal ujian kenaikan kelas untuk anak-anak kelas lima. Untungnya, soal itu akhirnya bisa selesai juga.
Selama mengerjakan soal, Ayla ditemani oleh seseorang yang selalu berhasil membuat malamnya terasa lebih ringan: Kak Cakka. Mereka memang sedang menjalani hubungan jarak jauh, tapi rutinitas malam mereka hampir selalu sama—teleponan sambil mengerjakan tugas masing-masing, saling bercerita tentang apa saja yang terjadi hari itu, lalu tidur (mereka tetap terhubung lewat telepon, yang akan otomatis mati karena sudah dipasang timer). Mereka selesai kerja sekitar jam setengah sebelas malam. Lelah, tapi Ayla merasa hangat dan tenang. Ditemani oleh seseorang yang tidak harus banyak bicara, tapi tetap ada.
[Pagi Hari – Mengajar Sebelum Fun Day]
Pagi-pagi banget, sekitar jam 5 subuh, Ayla sudah bangun. Hari itu cukup penting: Fun English Day! Tapi sebelum acara itu dimulai, dia tetap harus mengajar seperti biasa. Hahaha, dia cuma bisa ketawa—capek? Iya. Tapi sudah terlalu sering mengeluh, jadi sekarang, daripada banyak protes, lebih baik dijalani saja. Toh nanti juga selesai.
Setelah sholat subuh, Ayla sarapan dan mandi, lalu bersiap. Ia berangkat sekitar jam 7.25 dan sampai di bimbel dua puluh menit kemudian. Di sesi pagi, ia mengajar Bahasa Inggris. Muridnya ada dua perempuan, Kiara dan Fina. Kemudian sekitar pukul 9 datang satu lagi, Sonny, murid laki-laki. Alhamdulillah mereka cukup kooperatif, nggak banyak drama, jadi proses belajar cukup lancar.
[Fun English Day Dimulai!]
Setelah sesi mengajar selesai, acara utama dimulai—Fun English Day! Dan ya, Ayla jadi MC-nya. Awalnya dia sempat gugup, tapi akhirnya dia memutuskan untuk improvisasi aja. Nggak usah terlalu banyak mikir, nanti malah makin grogi. Dia pakai Bahasa Indonesia campur Bahasa Inggris seadanya. Yang penting anak-anak paham, suasana cair, dan acaranya berjalan lancar.
Game 1: Senam Binatang (Animal Movement)
Acara dibuka dengan senam. Tapi bukan senam biasa—karena temanya “Zoo,” mereka semua berpura-pura jadi hewan-hewan kebun binatang. Anak-anak menirukan gerakan gajah, kelinci, kangguru, monyet, burung, dan hewan lainnya.
Ayla pribadi cukup menikmati sesi ini. Ia memang bukan orang yang ekspresif, tapi entah kenapa, kalau sudah masuk ke kegiatan yang ‘main-main’ bareng anak-anak, dia bisa ikut lepas juga. Mereka tertawa bersama, teriak-teriak menirukan suara binatang, dan beraksi seolah benar-benar jadi hewan.
Game 2: Spell the Animal Name
Setelah pemanasan, Ayla dan kedua teman gurunya — namanya Kak Dita dan Kak Vio — lanjut ke game kedua. Ini adalah permainan kelompok. Anak-anak dibagi jadi beberapa tim. Guru akan menyebutkan ciri-ciri satu hewan tertentu, dan mereka harus menebak itu hewan apa. Setelah tahu jawabannya, setiap anggota kelompok akan mengambil huruf-huruf dari nama hewan itu dan menyusunnya bersama. Game ini lumayan bikin rame. Anak-anak semangat banget. Mereka teriak-teriak, rebutan huruf, dan berlomba jadi yang tercepat. Tapi justru itu serunya—melatih kerja sama dan daya ingat mereka dalam suasana menyenangkan.
Game 3: Storytelling with Animal Puppets
Selanjutnya adalah sesi storytelling. Anak-anak sebelumnya sudah diberi stick dengan gambar hewan tertentu. Ketika cerita dibacakan dan hewan mereka disebut, mereka harus berdiri, menirukan suara atau gerakan hewan tersebut.
Sayangnya, di game ini anak-anak agak kurang fokus. Banyak yang ngobrol sendiri atau nggak mendengarkan cerita. Tapi Ayla maklum, karena suasana sudah mulai panas dan anak-anak mulai capek. Walau nggak maksimal, mereka tetap terlihat menikmati perannya masing-masing.
Game 4: Animal Body Part Puzzle
Game keempat adalah tentang bagian tubuh hewan. Tim guru menyiapkan tiga jenis flash card: dua berisi potongan tubuh hewan, satu berisi ciri-ciri. Anak-anak harus mencocokkan potongan tubuh yang sesuai dan menjelaskan ciri-ciri hewan itu.
Game ini lumayan bikin heboh. Anak-anak berlarian mencari potongan tubuh yang hilang, sambil mencoba mengingat ciri-ciri hewan dari pelajaran sebelumnya. Seru, walaupun agak chaos.
Game 5: Matching the Animal (Find Your Partner)
Game terakhir: setiap anak memegang gambar satu hewan, lalu mereka harus mencari teman yang memegang gambar hewan yang sama. Tapi mereka nggak boleh langsung tanya, "Kamu turtle ya?" Mereka harus bertanya pakai ciri-ciri, misalnya, "Do you have a hard shell?"
Awalnya mereka bingung, tapi setelah diberi contoh, akhirnya mereka bisa menyesuaikan. Game ini sekaligus jadi cara Ayla dan teman-temannya agar anak-anak bisa duduk rapi dan siap pulang setelah acara selesai.
[Foto Bersama & Kedatangan Tamu]
Acara selesai. Mereka berfoto bersama. Meski capek, rasanya puas. Anak-anak senang, dan Ayla juga lega bisa menyelesaikan tugas MC dengan cukup baik.
Menjelang pulang, mereka kedatangan tamu: Kak Haura, guru dari cabang bimbel lain. Mereka ngobrol santai, saling cerita tentang pengalaman mengajar. Karena sudah siang, mereka memutuskan makan bareng di warung bakso dekat situ. Ayla memesan mie ayam bakso, dan ternyata... ENAK BANGET! Wah, harus dia catat dan masukin ke daftar tempat makan favoritnya. Mereka berempat makan sambil ngobrol santai.
[Pulang & Saatnya Rebahaaaaannn]
Pulang ke rumah, rasanya tubuh Ayla udah kayak mau rontok. Dia langsung rebahan di kasur dan… ketiduran. Pas bangun, hampir maghrib. Panik karena belum sholat ashar, langsung buru-buru. Setelah itu lanjut sholat maghrib.
Malam itu, sambil rebahan lagi, Ayla menulis cerita ini.
Lelah? Banget. Tapi hari ini juga penuh tawa dan kebersamaan.
Dan seperti judul tulisan ini: Ayla bahagia.
No comments:
Post a Comment