Wednesday, September 12, 2012

Terimakasih Rumput Laut

Nemo si ikan badut sedang bermain bersama Pira si ikan pari. Mereka sedang bermain kejar-kejaran. Kelihatannya sangat asyik. Sementara itu, Rula si rumput laut sedang mengamati Nemo dan Pira yang asyik bermain.
Wah betapa senangnya mereka, aku juga ingin bermain dengan mereka, pikir Rula. Rula berseru memanggil Nemo dan Pira.
"Halo bolehkah aku bermain dengan kalian?" tanya Rula. Nemo dan Pira berdiskusi sejenak. Lalu Nemo berkata tegas.
"Tidak! Kau mana bisa berenang, kami tak bisa bermain denganmu. Lagipula kami tidak kenal kau," kata Nemo. Rula tertunduk sedih. Nemo dan Pira pergi meninggalkan Rula dengan angkuh.
Pada suatu pagi yang cerah, nemo sedang berjalan-jalan sekaligus mencari makan. Akhirnya dia menemukan sebuah rumput laut yang terlihat segar dan indah. Akan tetapi seekor hiu mengincar dirinya.
"Hai ikan badut sepertinya kau cocok kujadikan sarapan?!" kata hiu itu.
"A… tolong akuuu tolooong!!!" teriak Nemo. Nemo berenang secepat-cepatnya. Beberapakali  si hiu akan menggigit Nemo dengan gigi-gigi runcingnya.
SLAP!!! Hampir saja ekor Nemo tergigit. Tapi secepat kilat Nemo manghindar. Nemo bersembunyi di balik kerang besar.
Semoga si hiu tidak mengetahui persembunyianku, batin Nemo.
"Teman kemarilah berlindunglah di dalam dedaunanku yang rimbun, kau takkan ketahuan," tiba-tiba terdengar suara Rula. Dengan cepat Nemo bersembunyi di balik daun Rula. Terlihat si hiu yang marah karena mangsanya melarikan diri. Si hiu pergi dengan putus asa.
"Horeee… aku selamat terimakasih ya kawan, maafkan aku karena kemarin aku tidak mau bermain denganmu. Namaku Nemo," kata Nemo.
"Sama-sama namaku Rula," kata Rula.
"Kau tahu nama ikan pari yang kemarin bermain denganku itu bernama Pira. Aku akan menceritakan pegalamanku padanya, pasti dia takkan percaya," kata Nemo. Rula tersenyum.
"Ternyata walaupun kau tidak bisa berenang kau mamiliki dedaunan rimbun sehingga para ikan bisa bersembunyi di balikmu saat ada musuh," kata Nemo.
"Ya sebetulnya kau juga punya kelebihan," jelas Rula. Mereka tertawa bersama. Akhirnya semenjak itu Rula tak pernah sendirian lagi.

No comments:

Post a Comment