Levin si landak kecil sedang berjalan- jalan mengitari hutan tempatnya tinggal. Tak sadar ia telah keluar hutan tempat dimana banyak manusia yang berkeliaran.
"Aduh," teriak seorang wanita ketika wanita itu menginjak Levin.
"Aduh maaf nona aku tidak sengaja duri-duriku ini memang sering menusuk-nusuk," kata Levin. Wanita itu tambah ketakutan.
"GANIIIISS" panggil si wanita. Seorang laki-laki tampan menghampirinya. Kelihatannya kekasihnya sebab wanita itu kelihatan masih muda.
"Ada apa sayang?" tanya Ganis sambil mengelus pipi si wanita.
"A..ada…ada landak yang bisa bebicara dia juga tadi menusukkan jarum ke kakiku lihat sandal baruku bolong di tusuknya." Lapor si wanita yang bernama Cantika. Ganis menatap Levin tajam. Levin meringis lalu bersiap mengambil langkah seribu, DAANN…
"Lari…!" teriak Levin sambil berlari ke dalam hutan.
"Eeehh tunggu landak nakal sini kau!!" teriak Cantika. Tetapi si Levin tidak mengacuhkan perkataan Cantika.
Huh dasar manusia-manusia bodoh!gara-gara mereka badanku jadi sakit semua!. Keluh Levin dalam hati. Setelah merasa cukup jauh dari kedua manusia yang Levin anggap bodoh, Levin berhenti tepat di kolam kesukaannya. Nama kolam itu adalah Leghev. Namanya memang agak keinggris inggrisan karena nama orang yang membuatnya juga orang inggris yang bernama Dufdan.
"Hosh hosh hosh akhirnya sampai juga di kolam Leghev." Kata Levin sambil menarik napas dalam-dalam.
"Yipiee!" teriak Levin dan JEBYUUR!! Levin sudah asyik berenang dan mengapung di kolam. Tiba-tiba ada yang memanggilnya.
"Leviiin!" Levin menengok ke arah suara yang memanggilnya. Ternyata Eki sahabat Levin.
"Eh Eki lho lho?" Levin mengucek-ucek matanya.
"Iya ini aku sahabatmu Eki mengapa kamu bingung? Bukannya kamu sudah tau aku ini siapa?" Eki menjulingkan mata. Memang itu yang sering dilakukannya jika sedang bingung.
"Aduhh Eki aku kangen sama kamu tapi kayaknya ada yang aneh deh?!" kata Levin sambil memeluk Eki.
"Aneh gimana? Udah jelas-jelas aku ini Eki lalu apa yang aneh?" tanya Eki heran.
"B..bukannya kamu ini s…sudah m…mati terlindas mobil?" Levin balas bertanya.
"Ya ampun kenapa kamu berpikir begitu? Yang mati terlindas mobil itukan Cycy kelinci," kata Eki. Sekali lagi Levin mengucek-ucek matanya.
"Beneran kok aku tidak bohong lihat itukan Cycy kelinci dia masih ada," kata Levin sambil menunjuk seekor kelinci perempuan. Eki menunduk,
"Levin maafkan aku ya aku telah berbohong kepadamu aku benar-benar meminta maaf sebenarnya aku ini tidak ada aku ini hantu perkataanmu tadi betul kalau aku tertabrak mobil aku kemari hanya kangen sama kamu," kata Eki sambil meneteskan air mata. Levin tercengang, lalu merangkul Eki.
"Tenang saja Ki aku hanya keceplosan bicara," kata Levin menenangkan.
"Keceplosan apanya? Walaupun keceplosan tetapi omonganmu benar!" tegas Eki, "Sekarang aku pergi dulu oh ya ini untukmu tangkap!" kata Eki sambil melempar sebuah bola cahaya.
"Dan ini untukmu tangkap!" Levin melemparkan mainan robot-robotan besar. Eki segera menangkapnya.
"Trims ya sahabatku aku tidak akan melupakanmu" terdengar suara Eki.
"Dan aku juga tidak akan melupakanmu sebagai sahabatku oya trims berat ya?" teriak Levin. Tetapi tidak ada jawaban karena Eki sudah menghilang. Levin pulang dengan hati senang karena ia mendapatkan bola cahaya tetapi iapun sedih karena harus berpisah dengan sahabatnya. Setelah berpisah dengan Eki, Levin memutuskan untuk menaruh bola itu di rumahnya lalu kembali lagi ke situ untuk mandi. Setelah mengembalikan bola cahaya, Levin segera kembali lagi ke kolam lalu mandi sepuas-puasnya.
---------
No comments:
Post a Comment