"Kek, kakek tidak apa-apa?" tanya Aviva.
"Iya neng kakek gak apa-apa," kata si kakek.
"Kek, kakek lapar ya? Ini saya masih punya sebuah bekal dan uang. Di makan ya kek," Aviva menyerahkan bekal dan selembar uang lima ribu kepada si kakek.
"Alhamdulillah makasih ya Allah makasih neng. Oh ya ini hadiah buat si eneng atas kebaikan neng," kakek itu menyodorkan sebuah benda yang terselubung koran.
"Ah tidak usah kek, saya ikhlas kok," kata Aviva sambil mundur selangkah. Kakek itu memaksa Aviva untuk menerima benda itu, dan akhirnya Aviva menerima benda itu.
"Terimakasih kek," ucap Aviva dan memasukan benda itu ke dalam tasnya.
"Ini bekal eneng udah habis makasih juga ya neng," kata si kakek. Aviva menerima kotak bekalnya lalu pergi sambil melambaikan tangan ke arah kakek pengemis. Si kakek membalas sambil tersenyum senang.
****
Aviva menggeletakkan dirinya ke tempat tidur di kamarnya. AC kamar dinyalakan karena udara sangat panas. Aviva menatap ke sekeliling kamar seperti baru saja menempati sebuah kamar baru. Tiba-tiba matanya tertuju pada sebuah benda yang terbungkus koran dari si kakek. Bungkusan itu di taruhnya di meja belajar. Aviva segera bangkit berdiri dan membuka bungkusan itu. Saat di buka isinya sebuah buku diari yang manis dan lucu.
"Wow!" hanya kata itu yang keluar dari mulut Aviva. Di bukanya lembar demi lembar. Isinya banyak. Sekitar tujuh puluh lima lembar. Di ambilnya bolpoin dari tempat pensil lalu mulai menulis.
Kita intip yuk tulisan Aviva :
Dear DIARY
Wuahh!! Capek sekali aku. Tadi saat aku pulang sekolah, di jalan aku melihat seorang kakek miskin yang minta-minta ke sebuah mobil orang kaya. Tapi kakek di usir sama yang punya mobil. Jahat banget kan ? Trus aku ngasihin si kakek pengemis itu bekalku dan sisa uang jajanku. Si kakek seneng dan aku di beri dia diary ini. Awalnya aku nolak tapi karena si kakek maksa ya udah aku ambil kamu.
Terimakasih kek, semoga kakek menjadi orang yang sabar, dan selalu tabah menghadapi ujian dari Allah.
~Aviva~.
Aviva kembali membaringkan diri ke pembaringan. Entah kenapa dia sangat capek. Tiba-tiba pemandangan di depannya sudah terlihat buram karena matanya setengah tertutup dan akhirnya Aviva tertidur.
No comments:
Post a Comment