Tuesday, December 25, 2012

MY BEST FRIEND FOREVER

Suatu hari seorang anak bernama (nama kamu) dan (nama sahabat kamu) sedang duduk di sebuah taman yang indah. (Nama kamu) dan (nama sahabat kamu) adalah sepasang sahabat.
Sahabat kamu : (nama kamu) semoga hubungan persahabatan kita tetap utuh selamanya
Kamu : iya benar. Kita akan pertahankan hubungan kita. Oh ya (nama sahabat kamu) aku punya sesuatu buat kamu
Sahabat kamu : apa?

Kamu mengeluarkan seuntai kalung dan menyerahkannya pada sahabatmu. Di kalung itu berbandul nama sahabat kamu.
Sahabatmu : ya ampun. Makasih banyak (nama kamu). Tapi kamu ga punya kalung lain?
Kamu : ada kok. Ini dia

Kamu menunjukkan kalung yang sama dengan sahabatmu di leher kamu. Hanya bandulnya nama kamu.
Sahabat kamu : kita akan jadi sahabat selamanya. Kalung ini sebagai pengikat kita berdua

Kamu dan sahabatmu berpelukan.

SKIP

Sebulan kemudian di bulan april, kamu melihat sahabat kamu dateng ke sekolah dengan wajah sedih.
Kamu : kenapa (nama sahabat kamu) ?
Sahabat kamu : boleh aku ngomong ama kamu di taman sekolah?

Kamu hanya mengangguk. Di taman sekolah tiba" sahabat kamu menelukmu.
Sahabat kamu : ini minggu terakhir aku di sekolah ini. Minggu depan, aku dan keluargaku akan pindah ke singapura
Kamu : pindah ke singapura? Kenapa?
Sahabat kamu : ayahku di pindah kerja ke singapura dan kami sekeluarga ikut pindah
Kamu : tapi... Kenapa kamu harus ikut?
Sahabat kamu : aku ga tau. Tapi bundaku bilang keluarga kami harus ikut ayah. Maaf ya (nama kamu) kalo aku ada salah ama kamu
Kamu : iya. Aku ga pernah marah kok ama kamu

Kamu dan sahabat kamu berpelukan begitu erat sambil meneteskan air mata.

Seminggu kemudian, kamu mengantar (nama sahabatmu) ke bandara. Pesawat yang akan di tumpangi keluarga sahabatmu belum datang. Kamu dan sahabat mu masih sempat makan siang di warteg. Tapi dua jam kemudian, pesawatnya datang. Kamu dan sahabatmu berpelukan sangat erat. Air mata mengalir deras di pipimu dan pipi sahabatmu.
Kamu : (nama sahabat kamu) jangan lupakan aku. Kalung ini akan menjadi pengikat diantara kita. Meskipun jarak kita berjauhan hati kita masih terikat erat
Sahabatmu : iya (nama kamu). se... Sekarang... Udah.... Waktunya.... Aku..... Berangkat

Dengan berat kamu melepaskan pelukanmu dan sahabatmu.
Kamu : kita pasti akan bertemu lagi
Sahabat mu : pasti! Aku hanya dua tahun di singapura

2 tahun! Bagimu serasa 1 abad tanpa sahabatmu. Pesawat sahabatmu take off dan tak lama mengudara. Kamu melambaikan tangan sampai pesawat sahabatmu tak terlihat.

Sebulan setelah kepergian sahabat kamu, di sekolahmu kedatangan murid baru. Namanya adalah Talita. Anaknya mirip dengan (nama sahabat kamu) yang telah di singapura. Ternyata talita duduk di sebelah kamu.
Kamu : hai namaku (nama lengkap kamu) panggil aja (nama kamu)
Talita : aku talita putri. Panggilannya talita
Kamu : salken ya =)
Talita : iya =)

Ternyata segalanya dari talita mirip kepribadian (nama sahabat kamu). Kamu memutuskan untuk menjadikan talita sahabat barumu.

2 tahun kemudian, kamu sudah kelas (2 tahun setelah kelas kamu. Misal kelas 4 jadi kelas 6). Kamu sudah tidak sedih akan kepergian (nama sahabat kamu). Tapi hari ini tanggal 3 april 2014 terjadi sesuatu yang sangat menyedihkan sekaligus menyenangkan bagimu.

Kamu sedang berjalan menuju warung dekat rumahmu. Tapi kamu harus menyebrangi jalan besar. Dengan hati" kamu menyebrang. Tapi dari jauh sebuah sepeda motor melaju sangat kencang sehingga kamu tertabrak sepeda motor tersebut. Kamu pingsan. Sebelum pingsan kamu seperti mendengar suara seseorang yang kamu kenal baik.
3 jam kemudian, kamu membuka mata. Tampak kamu berada di sebuah ruangan. Matamu berkunang" karna silau oleh cahaya lampu. Kepala kamu pusing. Kamu meraba kepalamu dengan tangan kanan. Kamu sadar kalau kepalamu di balut perban. Tangan kirimu terasa sakit. Kamu meliriknya dan kamu melihat kalau tanganmu juga di balut perban putih. Kamu merengut. Ingat kejadian saat kecelakaan tadi. Kamu berada di salah satu kamar di rumah sakit. Tiba" pintu terbuka. Muncul seorang perempuan dewasa dan seorang remaja wanita. Perempuan itu adalah mamamu.
Mama : ya ampun (nama kamu) kenapa kamu bisa begini?

Kamu tak bisa menjawab pertanyaan mamamu. Kamu hanya membisu menatap gadis yang berdiri di dekatnya.
Mamamu : anak ini yang membawamu, dan menolongmu saat kecelakaan sampai di rumah sakit.

Kamu dan gadis itu saling tersenyum. Rasa"nya kamu kenal dengan gadis itu.
(Nama sahabatmu) : kamu ngga apa"?
Kamu : iya. Ga papa :>
Sahabatmu : syukurlah! Siapa namamu?
Kamu : namaku (nama kamu)
Sahabat mu : (nama kamu)?
Kamu : iya.
Sahabat mu : ini benar (nama kamu)? Ya ampun (nama kamu) aku kangen ama kamu. Ini aku (nama sahabatmu).
Kamu : (nama sahabatmu)

Kamu dan sahabatmu berpelukan. Sayang tangan kirimu tak bisa di gerakkan karena patah tulang. Sahabatmu menyalimi tangan mamamu.
Sahabat mu : tante (nama mamamu) masih ingat saya? Saya (nama sahabatmu)
Mamamu : tentu tante ingat. Apa kabar?
Sahabatmu : baik tante. Alhamdulillah.
Mamamu : makasih ya udah nolongin (nama kamu). Tante berutang budi padamu
Sahabatmu : ah! Ga papa tante. Aku ikhlas. Sama"
Kamu : makasih ya (nama sahabat kamu). Ternyata kamu emang sahabag baikku. Oh ya! Aku punya sahabat baru. Namanya talita. Kepribadiannya mirip kamu lho! Tapi aku ga akan menggeser kamu jadi sahabatku nomer satu
Sahabatmu : baguslah kalo kamu dah punya sahabat baru lagi. Buat ngilangin rasa sedihmu.
Kamu : iya

Kamu dan (nama sahabatmu) berpelukan. Akhirnya hubungan persahabatan mereka terjalin kembali. Sahabatmu juga akan kembali bersekolah denganmu. Kini kamu mepunyai 2 sahabat sejati yaitu (nama sahabatmu) dan talita.

THE END

No comments:

Post a Comment